Penulisan Daftar Pustaka
1.
Hakikat Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar atau senarai yang ada dalam
karya ilmiah (misalnya makalah atau skripsi) yang berisikan identitas buku dan
pengarang yang disusun secara alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan).
Daftar pustaka merupkan suatu elemen yang harus ada (mutlak) dalam penulisan
karangan ilmiah. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber
acuan yang menjadi landasan dalam pengkajian.
Penulisan daftar pustaka yang berkembang hingga saat ini
dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama, bibliografi, yakni daftar bacaan yang
berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, sekalipun tidak dirujuk secara
langsung di dalam tulisan. Kedua, daftar rujukan (reference list), yaitu yakni daftar bacaan yang dikutip dalam
tulisan.
2.
Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Unsur-unsur
yang dituliskan dalam daftar pustaka adalah sebagai berikut:
a. Nama pengarang,
ditulis dengan urutan: nama belakang, nama depan dan nama tengah tanpa gelar
akademik.
b. Bila pengarang ada
dua, nama yang dibalikkan urutannya hanya nama pengarang pertama.
Contoh:
Pardede, Parlin dan Kerdit Simbolon. 2008. …
c. Jika nama pengarang
ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti oleh dkk.
atau et. all.
Contoh:
Tobing,
Maruli, dkk. 2009. …
d. Bila tidak terdapat
nama pengarang, nama departeman atau lembagalah yang ditulis; bila tidak ada
kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia No 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 2004. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
e. Judul buku harus
dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam mesin tik atau tulisan
tangan;
f. Judul artikel,
skripsi, tesis, atau disertasi yang belum dibukukan diapit oleh tanda petik
dua;
g. Bila ada
edisi/cetakan ditulis sesudah judul buku;
h. Jika buku tersebut
merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah edisi
atau judul buku. Jika tahun penerbitan buku asli tidak disebutkan, tuliskan
kata ‘Tanpa tahun’.
Contoh:
Ary, D.C. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arif Furhan. 1992. Surabaya: Usaha Nasional.
Segers, Rien T.1980. Evaluasi Teks Sastra. Terjemahan
oleh Suminto A. sayuti. 2000. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
i. Spasi dalam daftar
pustaka adalah satu spasi;
j. Perpindahan dari
satu pengarang ke pengarang yang lain adalah dua spasi.
k. Bila dalam satu
buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua dan selanjutnya diketik
lebih menjorok ke kanan antara 5-7 ketuk.
l. Jika seorang
pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali;
nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang dan
urutan penulisannya berdasarkan tahun terbit;
Contoh:
Badudu, J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia 1. Jakarta:
PT Gramedia.
_______ 1987. Membina Bahasa Indonesia Baku 2, Cet.
X, Bandung: Pustaka Prima.
m. Bila ada dua atau
lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis dalam tahun yang
sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.
Contoh:
Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a Semantik 2: Pemahaman
Ilmu Makna. Bandung: PT Eresco.
_______ 1993b. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian
dan Kajian. Bandung: PT Eresco.
n. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal, nama penulis
ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul artikel (diapit tanda petik
ganda), nama jurnal (cetak miring), tahun ke-n jurnal, nomor jurnal dan nomor
halaman artikel (dalam kurung, dipisahkan oleh tanda titik dua);
Contoh:
Pardede, Parlindungan. 2009. “Developing Students
Pronunciation Using Drill Technique: An Action Research Report”. Dinamika
Pendidikan, 3 (1: 1-17). Jakarta: FKIP-UKI.
o. Bila rujukan merupakan artikel yang disajikan dalam
seminar, lokakarya, atau penataran, nama penulis ditulis paling depan, diikuti
oleh tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda), kemudian dilanjutkan
dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam …” nama forum, lembaga
penyelenggara, tempat, tanggal, bulan dan tahun penyelenggaraan.
Contoh:
Pardede, Parlindungan. 2009. “Teaching Language Through
Songs”. Makalah disajikan dalam Lokakarya Teaching English to Young Learners
yang diselenggarakan oleh FKIP-UKI di Jakarta pada tanggal 25 September 2009.
p. Bila rujukan
merupakan artikel individual yang diakses dari internet, nama penulis ditulis
paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, keterangan (Online), alamat
sumber rujukan, dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit tanda kurung.
Contoh:
Boon,
J. (tanpa tahun). “An Introduction to Anthropology of Religion.” (Online)
http://www.joe.org/june33/95.html
(Diunduh pada tanggal 17 Juni 2010).
q. Bila rujukan
merupakan artikel dari jurnal yang diakses dari internet, nama penulis ditulis
paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, nama jurnal (cetak miring),
keterangan (Online), volume dan nomor, alamat sumber rujukan, dan keterangan
waktu pengunduhan yang diapit tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Family and School:
Mothering for Schooling.” Education policy Analysis Archive. (Online).
Vol. 3 No. 1., http://olam.ed.asu.edu/epaa/
(Diunduh pada tanggal 17 February 2007).
r. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal dalam CD-ROM,
penulisannya sama dengan rujukan dari artikel cetak, diakhiri dengan penyebutan
CD-ROMnya dalam tanda kurung.
Contoh:
Krashen,
S. M. Long, dan R. Scarcella. 1977. “Age, Rate and Eventual Attainment in
Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13: 578-82 (CD-ROM: TESOL
Quarterly Digital).
s. Jika rujukan merupakan artikel yang diperoleh dari
internet berupa e-mail pribadi, penulisannya diawali dengan nama pengirim (jika
ada), diikuti oleh alamat e-mail pengirim dalam tanda kurung, tanggal, bulan,
tahun, topik berita yang diapit oleh tanda petik ganda, keterangan “E-mail
kepada …, dan diakhiri dengan alamat e-mal penerima dalam tanda kurung.
Contoh:
Pardede,
Parlindungan (ParlindunganPardede@uki.ac.id), 5 Juni 2010. Artikel untuk Jurnal
Dinamika Pendidikan. E-mail kepada Situjuh Nazara (SitujuhNazara @uki.ac.id)
t. Perhatikan urutan
penulisan; Nama keluarga/marga, (dipisahkan koma), nama diri (diakhiri
titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku,
(diakhiri titik atau titik dua bila ada anak judul dan dicetak miring), cetakan
(diakhiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama penerbit
(diakhiri titik).
Daftar Pustaka
(Berdasarkan Sistem Harvard)
Alwi,
dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Bahasa. 2007. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Aqib, Z. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi
Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Arikunto,
S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Cahyani, I. dan Hodijah. 2007. Kemampuan
Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
Cahyo,
A. N. 2013. Panduan Aplikasi
Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta: Diva
Press.
DePorter,
B. dan Mike H. 2012. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
DePorter,
B. dan Mike H. 2003. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006. Jakarta: BP Dharma Bhakti.
Djamarah, S. B.
dan Zain, A. 2013. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Pusat Bahasa. 2007. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suryana, Ase dkk. (Ed.). 2007. Bahasa
Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Bagian Perkuliahan Dasar
Umum, Universitas Widyatama.
Daftar Pustaka
(Berdasarkan Sistem APA = American Psychological Association)
Alwi,
dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Aqib, Z. 2013. Model-Model,
Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama
Widya.
Arikunto,
S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Cahyani, I. dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa
Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
Cahyo,
A. N. 2013. Panduan Aplikasi
Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta: Diva
Press.
DePorter, B.
dan Mike H. 2012. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
DePorter, B.
dan Mike H. 2003. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006. Jakarta: BP Dharma Bhakti.
Djamarah, S. B.
dan Zain, A. 2013. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Pusat Bahasa. 2007. Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suryana, Ase dkk. (Ed.). 2007. Bahasa
Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Bagian Perkuliahan Dasar
Umum, Universitas Widyatama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar