Senin, 15 Desember 2014



Penulisan Daftar Pustaka
1. Hakikat Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah (misalnya makalah atau skripsi) yang berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun secara alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan). Daftar pustaka merupkan suatu elemen yang harus ada (mutlak) dalam penulisan karangan ilmiah. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan dalam pengkajian.
Penulisan daftar pustaka yang berkembang hingga saat ini dibedakan ke dalam dua jenis. Pertama, bibliografi, yakni daftar bacaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, sekalipun tidak dirujuk secara langsung di dalam tulisan. Kedua, daftar rujukan (reference list), yaitu yakni daftar bacaan yang dikutip dalam tulisan.

2. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Unsur-unsur yang dituliskan dalam daftar pustaka adalah sebagai berikut:
a. Nama pengarang, ditulis dengan urutan: nama belakang, nama depan dan nama tengah tanpa gelar akademik.
b. Bila pengarang ada dua, nama yang dibalikkan urutannya hanya nama pengarang pertama.
Contoh:
Pardede, Parlin dan Kerdit Simbolon. 2008. …
c. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti oleh dkk. atau et. all.
Contoh:
Tobing, Maruli, dkk. 2009. …
d. Bila tidak terdapat nama pengarang, nama departeman atau lembagalah yang ditulis; bila tidak ada kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia No 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
e. Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam mesin tik atau tulisan tangan;
f. Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi yang belum dibukukan diapit oleh tanda petik dua;
g. Bila ada edisi/cetakan ditulis sesudah judul buku;
h. Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah edisi atau judul buku. Jika tahun penerbitan buku asli tidak disebutkan, tuliskan kata ‘Tanpa tahun’.
Contoh:
Ary, D.C. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arif Furhan. 1992. Surabaya: Usaha Nasional.
Segers, Rien T.1980. Evaluasi Teks Sastra. Terjemahan oleh Suminto A. sayuti. 2000. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
i.   Spasi dalam daftar pustaka adalah satu spasi;
j.   Perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain adalah dua spasi.
k. Bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua dan selanjutnya diketik lebih menjorok ke kanan antara 5-7 ketuk.
l.  Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali; nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang dan  urutan penulisannya berdasarkan tahun terbit;
Contoh:
Badudu, J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia 1. Jakarta: PT Gramedia.
_______ 1987. Membina Bahasa Indonesia Baku 2, Cet. X, Bandung: Pustaka Prima.
m. Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis dalam tahun yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.
Contoh:
Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT Eresco.
_______ 1993b. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Eresco.
n. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal, nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda), nama jurnal (cetak miring), tahun ke-n jurnal, nomor jurnal dan nomor halaman artikel (dalam kurung, dipisahkan oleh tanda titik dua);
Contoh:
Pardede, Parlindungan. 2009. “Developing Students Pronunciation Using Drill Technique: An Action Research Report”. Dinamika Pendidikan, 3 (1: 1-17). Jakarta: FKIP-UKI.
o. Bila rujukan merupakan artikel yang disajikan dalam seminar, lokakarya, atau penataran, nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, judul artikel (diapit tanda petik ganda), kemudian dilanjutkan dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam …” nama forum, lembaga penyelenggara, tempat, tanggal, bulan dan tahun penyelenggaraan.
Contoh:
Pardede, Parlindungan. 2009. “Teaching Language Through Songs”. Makalah disajikan dalam Lokakarya Teaching English to Young Learners yang diselenggarakan oleh FKIP-UKI di Jakarta pada tanggal 25 September 2009.
p. Bila rujukan merupakan artikel individual yang diakses dari internet, nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, keterangan (Online), alamat sumber rujukan, dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit tanda kurung.
Contoh:
Boon, J. (tanpa tahun). “An Introduction to Anthropology of Religion.” (Online) http://www.joe.org/june33/95.html (Diunduh pada tanggal 17 Juni 2010).
q. Bila rujukan merupakan artikel dari jurnal yang diakses dari internet, nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, judul karya, nama jurnal (cetak miring), keterangan (Online), volume dan nomor, alamat sumber rujukan, dan keterangan waktu pengunduhan yang diapit tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A.I. 1995. “Coordinating Family and School: Mothering for Schooling.” Education policy Analysis Archive. (Online). Vol. 3 No. 1., http://olam.ed.asu.edu/epaa/ (Diunduh pada tanggal 17 February 2007).
r. Bila rujukan merupakan artikel dalam jurnal dalam CD-ROM, penulisannya sama dengan rujukan dari artikel cetak, diakhiri dengan penyebutan CD-ROMnya dalam tanda kurung.
Contoh:
Krashen, S. M. Long, dan R. Scarcella. 1977. “Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13: 578-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital).
s. Jika rujukan merupakan artikel yang diperoleh dari internet berupa e-mail pribadi, penulisannya diawali dengan nama pengirim (jika ada), diikuti oleh alamat e-mail pengirim dalam tanda kurung, tanggal, bulan, tahun, topik berita yang diapit oleh tanda petik ganda, keterangan “E-mail kepada …, dan diakhiri dengan alamat e-mal penerima dalam tanda kurung.
Contoh:
Pardede, Parlindungan (ParlindunganPardede@uki.ac.id), 5 Juni 2010. Artikel untuk Jurnal Dinamika Pendidikan. E-mail kepada Situjuh Nazara (SitujuhNazara @uki.ac.id)
t.  Perhatikan urutan penulisan; Nama keluarga/marga, (dipisahkan koma), nama diri (diakhiri titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku, (diakhiri titik atau titik dua bila ada anak judul dan dicetak miring), cetakan (diakhiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama penerbit (diakhiri titik).

Daftar Pustaka (Berdasarkan Sistem Harvard)

 Alwi, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aqib, Z. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Cahyani, I. dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Cahyo, A. N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta: Diva Press.

DePorter, B. dan Mike H. 2012. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

DePorter, B. dan Mike H. 2003. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006. Jakarta: BP Dharma Bhakti.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Pusat Bahasa. 2007. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Suryana, Ase dkk. (Ed.). 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Bagian Perkuliahan Dasar Umum, Universitas Widyatama.


Daftar Pustaka (Berdasarkan Sistem APA = American Psychological Association)

Alwi, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aqib, Z. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Cahyani, I. dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Cahyo, A. N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta: Diva Press.

DePorter, B. dan Mike H. 2012. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

DePorter, B. dan Mike H. 2003. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006. Jakarta: BP Dharma Bhakti.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Pusat Bahasa. 2007. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Suryana, Ase dkk. (Ed.). 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Bagian Perkuliahan Dasar Umum, Universitas Widyatama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar