JENIS PARAGRAF BERDASARKAN PENGEMBANGANNYA
1. Paragraf Perbandingan (Analogi)
Pengembangan Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara
membanding-bandingkan kalimat topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal yang
bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang bersifat konkret dengan cara
merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian
kecil.
Contoh:
Sifat orang jahat sama halnya dengan lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang kotor dan selalu
makan makanan yang menjijikkan. Ke mana saja dia pergi pasti membawa penyakit.
Begitu juga orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat maksiat dan biasa makan
makanan yang diharamkan. Ke mana pun dia pergi pasti membuat keonaran yang
meresahkan warga.
2. Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat
tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa
merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri
tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan di
Arab. Akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke
Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya,
Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang
dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang
daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
3. Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau
akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat
pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus
merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa
akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Pak Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami padi selalu diperiksa
tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat keasamannya, beliau taburi
kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa hari sebelum diaduk. Ketika
menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL (Penyuluhan pertanian) baik
jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon yang ditanam pada setiap
rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk organik buatan sendiri,
beliau juga menggunakan pupuk Urea, TSP, dan KCL dengan dosis sesuai dangan
aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi tanaman padinya dengan
air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama tikus maupun ulat penggerek
batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad selalu berdoa agar hasil
panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen padi pak Ahmad tahun ini
sangat melimpah.
4. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah
paragraf dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk
memperjelas maksud dalam kalimat topik.
Contoh :
Proses pengurusan surat-surat yang paling mudah
ialah dengan cara “Menembak” atau ”Lewat belakang” (Tidak melalui prosedur yang
berlaku). Contohnya waktu membayar pajak
mobil, saya tidak mengurus sendiri, tetapi menyuruh calo yang biasa mangkal
disana. Beresnya cepat sekali. Contoh lain waktu adik saya akan membuat SIM.
Dia hanya memberikan uang da salinan KTP kepada calo lalu dia dipanggil untuk
dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain itu waktu membuat
akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu jam dengan cara
memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain harus menunggu akta
kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir karena tidak
memberi uang pelicin.
5. Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara
mengulang kata atau kelompok kata. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa
dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting.
Contoh :
Ada kaitan yang kuat antara makan, hidup, dan berpikir pada
manusia. Setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk
makan. Akan tetapi hidup manusia mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda
antara yang satu dengan yang lainya, tetapi ada persamaannya yakni salah satu
diantaranya melangsungkan keturunan. Keturunan merupakan penerus bangsa yaitu
generasi yang lebih baik dan tangguh. Tangguh menghadap segala tantangan dan
rintangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan
sembarang berpikir tetapi berpikir jernih utuk memecahkan berbagai persoalan
hidup dan kehidupan (Taringan,1981:34).
6. Paragraf Definisi
Dalam paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu
pengertian atau istilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar
maknanya mudah dipahami oleh pembaca. Alat untuk memperjelas pengertian itu
ialah kalimat pengembang.
Contoh :
Sosiolinguistik adalah ilmu antardisipliner yakni
sosiologi dan lingustik. Sosiologi adalah kajian yang
objektif dan ilmiah bagi manusia didalam masyarakat. Linguistik adalah ilmu
tentang bahasa. Sosiolinguistik merupakan subdisiplin ilmu bahasa yang
mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dalam
pergaulan sosial. Sosiolinguistik mengkaji bahasa dan pemakaiannya dalam sosial
budaya. Selain itu, sosiolinguistik dalam pengembangan subsidang linguistik
memfokuskan penelitian pada variasi ujaran dalam konteks sosial. Berdasarkan
keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa: “Sosiolinguistik adalah cabang ilmu
linguistik yang bersifat interdisipliner dengan sosiologi dengan penelitian
hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu masyarakat”.
7. Paragraf Deskriptif
Kalimat topik dalam paragraf deskriptif tidak tersurat
seperti pada paragraf-paragraf yang lain. Kalimat topik paragraf ini tersirat
pada semua kalimat pengembang. Kita akan mengetahui kallimat topik setelah
selesai membaca paragraf karena kalimat topik paragraf deskriptif merupakan
simpulan semua paparan dalam paragraf.
Contoh :
Waktu itu jam 16.00, wasit mulai membunyikan peluitnya tanda
pertandingan dimulai. Kedua kesebelasan sibuk mengatur strategi untuk menyerang
dan mempertahankan gawangnya dari serangan lawan. Permainan cukup seru karena
kedua keebelasan kekuatan dan semangatnya cukup seimbang. Penonton
bersorak-sorai mendukung kesebelasan kesayangannya masing-masing. Tidak lama
kemudian, salah satu kesebelasan ada yang “merobek gawang” lawannya. Pendukung
yang menang mengejek habis-habisan kesebelasan yang kalah sampai mengeluarkan
kata-kata “kotor”. Pendukung yang kalah merasa tidak enak sehingga terjadilah
pertengkaran antarpendukung kesebelasan. Bukan hanya berperang mulut, melainkan
juga mereka saling melempar dan berkelahi. Akhirnya, sebelum pertandingan
selesai, wasit terpaksa membunyikan peluit panjangnya tanda pertandingan
berakhir.