Minggu, 23 November 2014



JENIS PARAGRAF BERDASARKAN PENGEMBANGANNYA

1. Paragraf Perbandingan (Analogi)
Pengembangan Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan kalimat topik. Misalnya, kalimat topik mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian kecil.
Contoh:
Sifat orang jahat sama halnya dengan lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang kotor dan selalu makan makanan yang menjijikkan. Ke mana saja dia pergi pasti membawa penyakit. Begitu juga orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat maksiat dan biasa makan makanan yang diharamkan. Ke mana pun dia pergi pasti membuat keonaran yang meresahkan warga.
2. Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan di Arab. Akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya, Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
3. Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Pak Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami padi selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa hari sebelum diaduk. Ketika menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL (Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea, TSP, dan KCL dengan dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama tikus maupun ulat penggerek batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad selalu berdoa agar hasil panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen padi pak Ahmad tahun ini sangat melimpah.
4. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah paragraf dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk memperjelas maksud dalam kalimat topik.
Contoh :
Proses pengurusan surat-surat yang paling mudah ialah dengan cara “Menembak” atau ”Lewat belakang” (Tidak melalui prosedur yang berlaku). Contohnya waktu membayar pajak mobil, saya tidak mengurus sendiri, tetapi menyuruh calo yang biasa mangkal disana. Beresnya cepat sekali. Contoh lain waktu adik saya akan membuat SIM. Dia hanya memberikan uang da salinan KTP kepada calo lalu dia dipanggil untuk dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain itu waktu membuat akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu jam dengan cara memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain harus menunggu akta kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir karena tidak memberi uang pelicin.
5. Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting.
Contoh :
Ada kaitan yang kuat antara makan, hidup, dan berpikir pada manusia. Setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk makan. Akan tetapi hidup manusia mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainya, tetapi ada persamaannya yakni salah satu diantaranya melangsungkan keturunan. Keturunan merupakan penerus bangsa yaitu generasi yang lebih baik dan tangguh. Tangguh menghadap segala tantangan dan rintangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi berpikir jernih utuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan (Taringan,1981:34).
6. Paragraf Definisi
Dalam paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu pengertian atau istilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar maknanya mudah dipahami oleh pembaca. Alat untuk memperjelas pengertian itu ialah kalimat pengembang.
Contoh :
Sosiolinguistik adalah ilmu antardisipliner yakni sosiologi dan lingustik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah bagi manusia didalam masyarakat. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Sosiolinguistik merupakan subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dalam pergaulan sosial. Sosiolinguistik mengkaji bahasa dan pemakaiannya dalam sosial budaya. Selain itu, sosiolinguistik dalam pengembangan subsidang linguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran dalam konteks sosial. Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa: “Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan sosiologi dengan penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu masyarakat”.
7. Paragraf Deskriptif
Kalimat topik dalam paragraf deskriptif tidak tersurat seperti pada paragraf-paragraf yang lain. Kalimat topik paragraf ini tersirat pada semua kalimat pengembang. Kita akan mengetahui kallimat topik setelah selesai membaca paragraf karena kalimat topik paragraf deskriptif merupakan simpulan semua paparan dalam paragraf.
Contoh :
Waktu itu jam 16.00, wasit mulai membunyikan peluitnya tanda pertandingan dimulai. Kedua kesebelasan sibuk mengatur strategi untuk menyerang dan mempertahankan gawangnya dari serangan lawan. Permainan cukup seru karena kedua keebelasan kekuatan dan semangatnya cukup seimbang. Penonton bersorak-sorai mendukung kesebelasan kesayangannya masing-masing. Tidak lama kemudian, salah satu kesebelasan ada yang “merobek gawang” lawannya. Pendukung yang menang mengejek habis-habisan kesebelasan yang kalah sampai mengeluarkan kata-kata “kotor”. Pendukung yang kalah merasa tidak enak sehingga terjadilah pertengkaran antarpendukung kesebelasan. Bukan hanya berperang mulut, melainkan juga mereka saling melempar dan berkelahi. Akhirnya, sebelum pertandingan selesai, wasit terpaksa membunyikan peluit panjangnya tanda pertandingan berakhir.



Rabu, 19 November 2014



REMEDIAL ULANGAN TENGAH SEMESTER I
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!

A.  Analisislah pembentukan kata yang dicetak miring dalam kalimat berikut. Perbaikilah jika pembentukan kata tersebut menurut Anda salah!
1.        Pemandangan di sekitar Kawah Ratu sungguh mempesona.
2.        Dia sanggup mengoordinasi kegiatan seminar yang akan dilaksanakan minggu ini.
3.       Toko ABC mempunyai langganan dari berbagai kalangan.
4.        Fotokopi ijazah harus dilegalisasi dulu oleh pimpinan akademi.
5.        Banyak areal persawahan yang sudah berubah fungsi menjadi perumahan.

B.  Pilihlah salah satu bagian yang menunjukkan kesalahan dalam pemilihan kata!
1.         Beberapa mahasiswa-mahasiswa yang berdemonstrasi di depan gedung DPR
(a)                                   (b)             (c)                              
membubarkan diri dengan tertib.
                                  (d)
2.     Rumah di mana kami tinggal dulu sekarang sudah rata menjadi tanah.
 (a)          (b)               (c)                               (d)

3.        Membaca kreatif tidak sekadar menangkap makna. Akan tetapi juga menerapkan
      (a)                               (b)                                           (c)                       (d)

informasi yang tertuang ke dalam bacaan dalam kehidupan sehari-hari.

4.        Ia mendapatkan sesuatu penghargaan setelah berjuang sepuluh tahun.
                         (a)           (b)                             (c)                        (d)

5.        Dalam seminar ini kita akan membicarakan tentang kesantunan berbahasa 
       (a)        (b)                                                    (c)                            (d)

mahasiswa.

C.  Perbaiki penulisan kata dan tanda baca dalam kalimat di bawah ini sehingga sesuai dengan kaidah EYD! Jelaskan kesalahannya!
1.        Dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang mengharuskan manusia untuk menuntut ilmu.
2.       Kapan anda tiba di Bandung?
3.        A.A. Navis mengarang buku Robohnya Surau Kami.
4.        Di kota-kota besar banyak terdapat tuna wisma.
5.        Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI membuka konferensi APEC di Bali.
6.        Jumlah mahasiswa di FKIP Unswagati tidak kurang dari 1000 orang.
7.        Ayah harus segera memperpanjang KTPnya.
8.        Saya membeli peralatan sekolah, seperti buku, pensil, pulpen dan lain-lain untuk adik.
9.        Dalam penulisan karya tulis ilmiah kita harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
10.    Para mahasiswa yang mengikuti wisuda hari ini masuk ke dalam ruangan satu persatu dengan tertib.
11.    Keridaan Tuhan berada dalam keridaan Ibu dan Bapak.
12.    Tahukah anda rumah pak Alim?
13.    Kita perlu menggaris-bawahi pendapatnya.
14.    15 orang tidak hadir dalam pertemuan itu.
15.    Empat aspek keterampilan berbahasa merupakan catur tunggal.
16.    Orang asing disebut juga nonIndonesia.
17.    Mukanya bersinar, hatinya berdebar-debar, dia yakin akan memperoleh penghargaan itu.
18.    Sambutan itu disampaikan oleh Evi Nurasiyah N. M.Pd. D.ra.
19.    Guru saya Pak Ahmad pandai sekali.
20.    Buku “Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang-Mengarang” ditulis oleh Kunjana Rahardi.
21.    Dia menyelesaikan tugas itu satu per satu.
22.    Jadi masalahnya semudah itu.
23.    Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa menerbitkan majalah Bahasa dan Kesusastraan.
24.    Guru mereka menasihatkan, rajin-rajinlah kamu belajar agar lulus dalam ujian.
25.    Ia masih ke-Sunda-Sundaan dalam segala hal.


Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Syarat-syarat Pembentukan dan Pengembangan Paragraf
1.        Kesatuan
Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok. Dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
2.        Kepaduan (Koherensi)
Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/ mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut:
a.       Hubungan yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya.
lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula
b.      Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya.
akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya
c.       Hubungan yang menyatakan perbandingan.
sama dengan itu, dalam hal yang demikian, meskipun begitu, lain halnya
d.      Hubungan yang menyatakan akibat/hasil.
oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka
e.       Hubungan yang menyatakan tujuan.
untuk itu, untuk maksud itu
f.       Hubungan yang menyatakan singkatan.
singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan
g.      Hubungan yang menyatakan tempat.
berdekatan dengan itu
3.        Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.

Jenis Paragraf
1.        Paragraf Pembuka, mengantar pada pokok pembicaraan.
2.        Paragraf Pengembang, mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang.
3.        Paragraf Penutup, simpulan pembicaraan.

Rangka atau Struktur Paragraf
1.        Kalimat topik
2.        Kalimat penjelas


Jenis Paragraf
1.        Paragraf Deduksi
Deduksi berarti berfikir dari umum ke khusus. Paragraf ini penempatan kalimat topiknya di awal paragraf.
Contoh:
Janji-janji yang disampaikan oleh calon presiden pada waktu kampanye pilkada (pemilihan kepala daerah) amat menarik. Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme di kalangan pejabat daerah merupakan prioritas utama yang akan segera dilaksanakan untuk menjamin terselenggaranya pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa. Kesejahteraan petani, nelayan, dan buruh serta karyawan baik negeri maupun swasta akan ditingkatkan. Anggaran pendidikan pun akan dinaikkan sampai dua kali lebih besar daripada anggaran sebelumnya. Gedung-gedung sekolah dan peralatannya akan diperbaharui dan ditambah. Selain itu, tidak akan ada lagi anak yang tidak mampu bersekolah karena SPP dan buku murid-murid SD/MI sampai SMA/MA yang berasal dari keluarga kurang mampu akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
2.        Paragraf Induksi
Paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian kecil atau hal-hal yang konkret hingga sampai kepada suatu simpulan yang bersifat umum disebut paragraf induksi. Induksi berarti cara berfiikir dari khusus ke yang umum. Pada paragraf seperti ini penempatan kalimat topiknya berada di akhir paragraf.
Contoh:
Budi tinggal bersama ibunya yang telah menjanda di sebuah rumah dekat masjid. Setelah ibunya meninggal, dia diajak ke rumah pamannya di sebuah perkampungan kumuh yang sangat jauh dari masjid. Anak-anak muda di kampung itu terkenal dengan kenakalannya dan mereka senang bergerombol di mulut-mulut gang sambil menenggak minuman keras dan mengganggu orang-orang yang lewat. Akhirnya Budi pun terpengaruh menjadi pemabuk dan suka berkelahi. Dia tidak segan-segan melukai seseorang ketika mabuk dan sering terlibat aksi tawuran antarkelompok remaja kampung itu. Kini Budi meringkuk dalam tahanan polisi, padahal dahulu ia seorang anak yang baik dan rajin shalat.
3.        Paragraf Campuran
Pada paragraf campuran, penempatan kalimat topiknya di tengah paragraf. Paragraf ini dimulai oleh kalimat pengembang setelah kalimat atau kata transisi kalau ada. Setelah itu, kalimat topik dikembangkan lagi dan diakhiri oleh kalimat penegas kalau diperlukan.
Contoh:
Dia pandai bergaul dan menyesuaikan diri sehingga setiap orang amat suka bersahabat dengannya. Dalam berpakaian, dia tidak pernah mencari perhatian orang lain dan selalu menyesuaikan dengan lingkungan tempat dia tinggal. Dia pandai berhias diri tetapi tidak pernah memakai make up yang berlebihan. Pantas, Dinda menjadi idaman setiap jejaka. Di samping itu, dia pun rajin mengaji dan tidak pernah meninggalkan salat lima waktu sesuai dengan anjuran gurunya. Prestasi setiap semesternya selalu meningkat dan sampai sekarang dia bertahan pada peringkat pertama di kelasnya.